25 Pertanyaan Saat Taaruf

Menikahmuda - Trend menikah dengan jalan taaruf tanpa pacaran kini semakin diminati oleh para muda mudi.

Karena proses inilah yang memang dibenarkan dalam islam ketika kamu ingin menikah.

Namun banyak juga yang menjadikan proses taaruf sebagai modus untuk mendekati para akhwat yang sedang proses hijrah.

Mengaku taaruf tapi rasa pacaran.

Maka berhati-hatilah para akhwat jangan sampai terkena modus taaruf tapi rasa pacaran.

Taaruf yang benar harus didampingi oleh seorang perantara, komunikasi seperlunya dan jarak antara taaruf menuju khitbah (lamaran) lalu ke pernikahan jaraknya tidak terlalu jauh.

Meskipun tidak ada rentang waktu yang disyariatkan, namun lebih cepat lebih baik agar terhindar dari segala fitnah.

Perbedaan Taaruf dan Pacaran - menikahmuda
Perbedaan Taaruf dan Pacaran - sc: elmina

Bagi sebagian anak muda yang sudah siap untuk menikah dan memilih jalan taaruf.

Pasti mengalami kesulitan ketika waktunya bertemu untuk saling memantapkan hatinya.

Ada banyak segala pertanyaan yang menyelimuti pikiran kamu, namun ketika sudah bertemu seketika pertanyaan itu hilang begitu saja.

Barikut contoh 25 pertanyaan yang dapat kamu tanyakan kepada calon pasangan mu saat proses Taaruf


  1. Pertanyaan dari akhwat ke ikhwan : Apakah setelah menikah, kamu membolehkan istrimu bekerja ?
  2. Dalam jangka waktu 5 tahun kedepan, apa yang sudah kamu rencanakan untuk rumah tangga mu kelak ?
  3. Jika dalam rumah tangga kelak, antara suami-istri berselisih dan bertengkar hebat, solusi apa yang akan kamu ambil ?
  4. Apa rencana kamu terkait tempat tinggal setelah menikah nanti ?
  5. Bagaimana jika orang tua kita menginginkan kita tinggal bersama mereka ?
  6. Apakah ada rencana untuk menunda mempunyai anak atau langsung punya anak ?
  7. Bagaimana jika takdir menghendaki kita tertunda memiliki anak karena salah satu dari kita mandul ?
  8. Menurut kamu, jika ada salah satu dari kita memiliki penyakit menurun dari keluarga, apa sikap kamu ?
  9. Apa pendapatmu tentang poligami, apakah ada rencana untuk mempraktikkan poligami di rumah tangga kelak ?
  10. Bagaimana pendapatmu tentang pekerjaan rumah seperti mencuci, setrika, menyapu, dll apakah itu hanya dikerjakan istri ?
  11. Dengan penghasilan yang pas-pas an, apakah solusi yang akan kamu ambil jika kita mengalami kesulitan keuangan ?
  12. Apakah kamu terbiasa untuk melakukan saving ? dan uang yang disaving sekarang cukupkah untuk keperluan pernikahan ?
  13. Apakah kamu memiliki hutang yang diluar kemampuan pengahasilan mu ? Bagaimana nanti dengan hutang itu setelah menikah ?
  14. Bagaimana pendapatmu jika salah satu diantara kita, masih ada yang membantu keuangan keluarga/orang tua kita ?
  15. Apakah ada dari keluargamu yang nafkahnya masih menjadi tanggung jawab mu ?
  16. Bisa diceritakan sedikit profil dari kedua orang tuamu dan saudara-saudaramu ?
  17. Bagaimana kamu berhubungan atau berinteraksi dengan orang tua dan saudara-saudaramu ? Seberapa sering intensitasnya ?
  18. Adakah sikap atau sifat dari orang tua atau saudara-saudaramu yang perlu diketahui ?
  19. Menurutmu perlukah agenda khusus untuk saling mengunjungi orang tua kita masing-masing ?
  20. Apa pendapatmu jika salah satu dari kita masih belum bisa move on dari bayangan-bayangan yang pernah hadir dikehidupan kita ?
  21. Menurutmu bagaimana jika salah satu dari kita masih memiliki teman-teman lawan jenis ? Apakah kamu tipe pencemburu ?
  22. Apakah menurutmu kita perlu mengagendakan untuk mengikuti seminar atau workshop setelah menikah nanti ?
  23. Menurutmu tsaqofah apa yang perlu kita agendakan untuk mengikuti kajian ? seberapa sering ?
  24. Pertanyaan kondisional : Jika salah satu dari kita memiliki manhaj yang berbeda, lalu terjadi perselisihan, solusi apa yang akan kamu ambil ?
  25. Pertanyaan ekslusif : Bisa diuraikan pendapatmu tentang keadaan lingkungan sekitar kita, tentang politik negeri kita ?